MASALAH POKOK PEREKONOMIAN
* Beberapa Masalah Pokok Perekonomian
Diantara banyak masalah yang menimpa Indonesia, salah satunya terdapat masalah yang sangat penting dan belum terselesaikan hingga saat ini yaitu masalah Pengangguran. Berikut sedikit penjelasannya :
PENGANGGURAN
Pengangguran akan lebih banyak memberikan dampak yang kurang baik bagi kegiatan ekonomi suatu Negara. Pengangguran akan menyebabkan beban angkatan kerja yang benar – benar poduktif menjadi semakin berat, disamping secara sosial pengangguran akan menimbulkan kecendrungan masalah – masalah kriminalitas dan masalah sosial lainnya. Pengertian pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
Jenis – jenis pengangguran :
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi :
a. Pengangguran terselubung, adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
b. Setengah menganggur, adalah tenaga keja yang tidak bekerja secara optimal karma tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
c. Pengangguran terbuka, adalah tenaga kerja yang sungguh – sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Berdasarkan penyebab terjadinya :
a. Pengangguran Friksionil, adalah pengangguran yang terjadi karena seseorang memilih menganggur sambil menunggu pekerjaan yang lebih baik, yang memberikan fasilitas dan keadaan yang lebih baik.
b. Pengangguran structural, adalah pengangguran yang terjadi karena seseorang diberhentikan oleh perusahaan, karena kondisi perusahaan yang sedang mengalami kemunduran usaha sehingga terpaksa mengurangi tenaga kerja.
c. Pengangguran teknologi, adalah pengangguran yang terjadi karena mulai digunakannya teknologi yang menggantikan tenaga manusia. Seringkali pengangguran ini terjadi karena kemampuan dan keahlian pekerja yang tidak bisa menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
d. Pengangguran siklikal, adalah pengangguran yang terjadi karena terjadinya pengurangan tenaga kerja yang secara menyeluruh, dikarenakan kemunduran dan resesi akonomi. Sehingga ini mirip dengan pengangguran structural, hanya pada pengangguran jenis ini, kejadiannya adalah lebih meluas dan menyeluruh.
e. Pengangguran musiman, adalah pengangguran yang terjadinya dipengaruhi oleh musim. Jenis pengangguran ini sering terjadi pada sektor pertanian.
f. Pengangguan konjungtural, adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik – turunnya) kehidupan perekonomian / siklus ekonomi.
Penyebab terjadinya pengangguran :
a. Besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja
b. Struktur lapangan kerja tidak seimbang
c. Kebutuhan jumlah dan jenis terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang
d. Meningkatnya peranan dan aspirasi angkatan kerja wanita dalam seluruh struktur angkatan kerja Indonesia.
e. Penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja angkatan daerah tidak seimbang.
Dampak – Dampak Pengangguran :
- Terhadap Perekonomian Suatu Negara :
a. Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapinya. Hal ini terjadi karena pengangguran dapat menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya).
b. Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang.
c. Pengangguran tidak menggalakan pertumbuhan ekonomi akibatnya tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.
- Terhadap individu yang mengalaminya dan masyarakat
a. Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
b. Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
c. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik
* Batas Kemungkinan Produksi
n Kurva yang menunjukan batas maksimum dari tingkat produksi yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat dengan menggunakan seluruh faktor produksi yang dimilikinya.
n Memerlukan asumsi (pemisalan)
n Output bisa di bawah kemungkinan produksi maksimum karena pengangguran dan penghamburan
n Tingkat produksi yang tidak dapat tercapai karena faktor produksi tidak mencukupi
n Berubah bentuk karena teknologi yang tidak seimbang
* Sistem-sistem Perekonomian
- Sistem pasar bebas (laissez-faire)
- Sistem perekonomian campuran
- Sistem ekonomi perencanaan pusat
- Sistem Pasar bebas
n Masyarakat bebas menentukan kegiatan ekonomi
n Pemerintah sama sekali tidak campur tangan urusan ekonomi
n Seluruh sumberdaya dikuasai sepenuhnya oleh masyarakat
n Mayarakat bebas menentukan jenis usaha dan pekerjaan\
- Sistem Ekonomi Campuran
Definisi
Sistem ekonomi yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan untuk menentukan kegiatan ekonomi yang diinginkannya.
Bentuk Campur Tangan Pemerintah
n Membuat peraturan-peraturan
n Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter
n Secara langsung menjalankan kegiatan ekonomi
Tujuan Campur Tangan Pemerintah
n Menjamin kesamaan hak indifidu dan menghilangkan penindasan
n Menjaga perekonomian agar tumbuh stabil
n Mengawasi perusahaan agar tidak menjadi monopoli yang merugikan
n Menyediakan barang bersama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
Mengawasi agar eksternalitas yang merugikan tidak muncul
- Sistem Ekonomi Perencanaan Pusat
Definisi
Sistem ekonomi dimana pemerintah sepenuhnya menentukan kegiatan ekonomi yang akan dilakukan suatu negara
Pandangan Sistem Ekonomi Perencanaan Pusat
n Pemerintah menjawab dan menyelesaikan pertanyaan tentang barang apa dan dalam jumlah berapa yang diproduksikan
n Ekonomi pasar akan menghasilkan pengangguran dan ketidakadilan
n Kegiatan usaha yang dijalankan pemerintah akan berjalan lebih efisien