NAMA : DYAH NAWANG WULAN
NPM : 22210228
KELAS : 4EB09
MATA KULIAH : AKUNTANSI INTERNASIONAL (SOFTSKILL)
PT
Nippon Indosari Corpindo Tbk. merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang manufaktur.
Untuk menggambarkan keadaan keuangan perusahaannya maka dibutuhkan laporan
keuangan perusahaan. Dalam laporan keuangan perlu adanya keputusan persyaratan
standar akuntansi keuangan. Tujuan
penerapan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yaitu untuk
memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan. Dalam tema kali ini, saya akan
membahas mengenai penerapan PSAK Revisi No. 16, 46, 50, 55 dan 60 pada laporan
keuangan PT Nippon Indosari Corpindo
Tbk. tahun 2011 yang akan disajikan pada laporan
keuangan pada tahun yang bersangkutan dengan tahun 2011 yang akan disajikan
pada tahun yang akan datang (2012).
PSAK No. 16 (2011), “Aset Tetap”. PSAK ini mengatur
perlakuan akuntansi asset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat
memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan
dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah
pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi
penurunan nilainya.
Efektif tanggal 1 Januari 2012
Penerapan PSAK No. 16 (revisi 2011) mengenai aset tetap memiliki dampak yang
signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan. Pada aset tetap biaya
pemeliharaan dan perbaikan juga sudah sesuai dengan PSAK. Tidak adanya
perbedaan antara tahun 2011 yang sedang berjalan dengan tahun 2011 yang
disajikan di masa yang akan
datang.
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam
menghitung konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk pemulihan/(penyelesaian)
jumlah tercatat aset/(liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi
keuangan; dan transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam
laporan keuangan entitas.
Efektif
tanggal 1 Januari 2012 adanya
penerapan PSAK No. 46 (revisi 2010) tentang pajak penghasilan yang dampaknya
dapat berpengaruh terhadap laporan keuangan. Dilihat dari laba kena pajak bahwa
dihitung berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia. Ini sudah
sesuai dengan PSAK No. 46 (revisi 2010). Kemudian perbedaan temporer adalah
perbedaan antara jumlah tercatat aset atau liabilitas pada posisi keuangan
dengan dasar pengenaan pajaknya. Perbedaan temporer pada tahun berjalan ini
akan terpulihkan di tahun-tahun yang akan datang sehingga perlu disajikan dalam
laporan keuangan. Akan tetapi, PT Nippon
Indosari Corpindo Tbk. menyajikan pajak tangguhan di tahun
yang akan datang.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan:
Penyajian”. PSAK revisi ini menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan
sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas
keuangan.
PSAK No. 55 (2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”. PSAK ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran
aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item
nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrument keuangan diatur dalam
PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan
informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK
ini mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna
untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja
keuangan; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana
entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan
bagaimana entitas mengelola risiko tersebut.
Efektif tanggal 1 Januari 2012,
Perusahaan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010) mengenai Instrumen Keuangan:
Penyajian, PSAK 55 (Revisi 2011) mengenai Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran dan PSAK 60 mengenai Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Secara
keseluruhan dampak PSAK tersebut berpengaruh terhadap laporan keuangan karena
pada laporan keuangan sangat diperlukan instrumen keuangan tersebut.
Dimana diharapkan adanya instrumen
keuangan dapet dimengerti oleh para pengguna laporan keuangan. Perusahaan
mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar yang
mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Perubahan nilai wajar aset dan
liabilitas keuangan tersebut yang dapat mempengaruhi secara langung laba atau
rugi perusahaan. Oleh karena itu PSAK tersebut sangat berpengaruh terhadap
laporan keuangan perusahaan.
Sumber
:
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:K4uT_IputJgJ:staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED-PSAK-16.pdf+&cd=3&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:7Tr1xR7AwKEJ:staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED-PSAK-46-revisi-2010-Pajak-Penghasilan.pdf+&cd=1&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:w7GYUKwMAIMJ:staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED-PSAK-50-revisi-2010-Instrumen-Keuangan_Penyajian.pdf+&cd=2&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:f7pHZw621lsJ:staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/04/ED-PSAK-60-revisi-2010-Instrumen-Keuangan_Pengungkapan.pdf+&cd=2&hl=en&ct=clnk&client=firefox-a